Skripsiphejhe’s Blog

SINOPSIS

SINOPSIS

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia awal 1997 menyebabkan keterpurukan ekonomi, yang dapat dilihat pada perlambatan secara tajam tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keadaan yang sedemikian memunculkan banyak fenomena kemiskinan dan dalam hal tersebut merupakan permasalahan utama yang dihadapi oleh setiap negara. Banyak program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah guna menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang merupakan suatu program penangulangan kemiskinan yang beraspek pada proses pemberdayaan masyarakat dalam tingkat kelurahan, dengan suatu Badan Keswadayaan Masyarakat sebagai pelaksananya. Salah satu kelurahan yang menjadi sasaran program P2KP ini adalah kelurahan Ngampilan, dimana kelurahan Ngampilan termasuk wilayah yang padat penduduknya dengan heterogensi profesi, tingkat pendidikan, tingkat sosial dan tingkat ekonomi. Dalam kurun waktu 4 tahun sejak mulai didirikannya BKM di kelurahan Ngampilan, secara kasat mata terlihat bahwa keberadaan serta pelaksanaan peran dan fungsi BKM belum mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap tingkat ekonomi masyarakat. Berdasar latar belakang tersebut, penyusun merumuskan perumusan masalah “Bagaimana peran BKM dalam P2KP di kelurahan Ngampilan tahun 2003-2004?” dan “Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan peran BKM dalam P2KP di kelurahan Ngampilan tahun 2003-2004?” Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana peran yang dilakukan oleh BKM kelurahan Ngampilan dalam P2KP. Adapun konsep-konsep yang disajikan dalam skripi ini antara lain konsep tentang peran, BKM, P2KP dan kemiskinan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan menggunakan 4 (empat) metode pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, wawancara dan kuisioner serta menggunakan teknik analisa data kualitatif dengan menekankan pada permasalahan pelaksanaan peran dan variabel-variabel yang mempengaruhi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat kelurahan Ngampilan, yaitu Pengurus BKM Pendowo kelurahan Ngampilan dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) kelurahan Ngampilan.

Pelaksanaan peran BKM Pendowo di Kelurahan Ngampilan masih kurang, karena kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan masih dalam batasan tujuan jangka pendek yaitu pada pengucuran dana pinjaman. Hal tersebut juga berpengaruh pada target P2KP yang hanya sebatas KSM, sedang untuk masyarakat miskin selain KSM belum tersentuh. Terdapat banyak faktor yang menjadi pengaruh dalam pelaksanaan peran BKM terutama variable sosialisasi yang bepengaruh pada kejelasan konsep, tujuan, struktur dan disposisi BKM dalam masyarakat. Ketidakjelasan masyarakat terhadap konsep BKM terkait dengan Konsep, fungsi dan tujuannya menjadikan peran serta aktif masyarakat kurang bahkan dalam hal mengkritisi. Dampak yang dapat dilihat adalah berkembangnya kegiatan ekonomi produktif masyarakat secara kuantitas dan peningkatan ekonomi masyarakat, meskipun secara kuantitas dan kualitas masih kecil. Penilaian dari masyarakat terhadap peran BKM dari hasil kusioner menunjukkan angka 1,67 yang berarti pelaksanaan peran BKM mencapai hasil yang cukup/ sedang.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pelaksanaan peran dan fungsi BKM Pendowo dalam P2KP di kelurahan Ngampilan masih terdapat kekurangan, terutama dalam hal orientasi tujuan kegiatan, sosialisasi dan pengambilan kebijakan. Oleh karena itu saran-saran yang bisa diajukan oleh penyusun adalah perlunya ditingkatkan kegiatan sosialisasi BKM pada masyarakat, pengambilan kebijakan BKM harus lebih tepat sasaran dan perlunya BKM Pendowo melaksanakan perannya sesuai dengan 2 tujuannya yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Blog di WordPress.com.